Rabu, 22 Februari 2017

Artikel farmakologi mengenai obat asma



Efedrin dan epinefrin merupakan golongan obat adrenergic.Dikatakan obat adrenergic karena efek yang ditimbulkannya mirip dengan perangsangan saraf adrenergic, atau mirip efek neurotransmitter noreepinefrin dan epinefrin (yang disebut juga noradrenalin dan adrenalin). Golongan obat ini disebut juga obat simpatik atau simpatomimetik yaitu zat-zat yang dapat menimbulkan (sebagian)efek yang sama dengan stimulasi susunan simpaticus (SS) dan melepaskan noradrenalin (NA) di ujung-ujung sarafnya.
Kerja obat adrenergic dapat dikelompokkan dalam 7 jenis yaitu :
·         Perangsangan obat perifer : otot polos pembuluh darah kulit dan mukosa , serta kelenjar liur dan keringat.
·         Penghambatan organ perifer : otot polos usus, bronkus dan pembuluh darah otot rangka.
·         Perangsangan jantung : dengan akibat peningkatan denyut jantung dan kekuatan kontraksi.
·         Perangsangan SSP: misalnya perangsangan pernapasan, peningkatan kewaspadaan, aktivitas psikomotor, dan pengurangan nafsu makan.
·         Efek metabolic : misalnya peningkatan glikogenolisis di hati dan otot, lipolysis dan penglepasan asam lemak bebas dari jaringanlemak.
·         Efek endokrin : misalnya modulasi sekresi insulin,renin,dan hormone hiofisis.
·         Efek prasinaptik : dengan akibat hambatan atau peningkatan penglepasan neurotransmitter NE atau Ach (acetylcolin).
Adrenergic dapat dibagi dalam dua kelompok menurut titik kerjanya di sel-sel efektor dari organ ujung, yakni reseptor – alfa dan reseptor – beta. Alfa-1 : menimbulkan vasokonstriksi dari otot polos dan menstimulasi sel-sel kelenjar dengan bertambahnya antara lain sekresi liur dan keringat. Alfa –2: menghambat pelepasan NA pada saraf adrenergic dengan turunnya tekanan darah. Beta -1 : memperkuat daya dan frekuensi kontraksi jantung(efek inotrope dan kronotop). Beta -2 : bronkodilatasi dan stimulasi metabolism glikogen dan lemak. Contoh obat adrenergic epinefrin,norepinefrin,isoproterenol,dopamine,dobutamin,amfetamin,metamfenamin,efedrin,metoksamin,
Epinefrin merupakan prototype obat kelompok adrenergic.Zat ini dihasilkan juga oleh anak ginjal dan berperan pada metabolisme hidrat-arang dan lemak.Adrenalin memiliki semua khasiat adrenergic alfa dan beta, tetapi efek betanya relative lebih kuat (stimulasi jantung dan bronchodilatasi).Efedrin merupakan obat golongan adrenergic. Alkylarylamine,decongestant, symphatomimetik. Efedrin adalah obat yang digunakan untuk mencegah tekanan darah rendah selama anastesi spinal.Efedrin digunakan juga untuk asma, narkolepsi dan obesitas tetapi tidak pengobotan pilihan.

2.      MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja epinefrin : dibagi berdasarkan tempat kerja, yaitu pada sistem kardiovaskuler dan sistem pernapasan. Pada kardiovaskuler epinefrin dapat memperkuat dan mempercepat daya kontraksi otot jantung (myocard) yang akan menyebabkan curah jantung meninggkat sehingga mempengaruhi kebutuhan efek oksigen dari otot jantung. Epinefrin juga mengkontriksi arteri di kulit (vasokontriksi), membrane mukosa,dan visceral. Kerja lain dari epinefrin adalah mendilatasi pembuluh darah ke hati dan otot rangka. Oleh karena itu, efek kumulatif epinefrin adalah meningkatkan tekanan sistolik dan menurunkan tekanan diastolik (Hoffman, 2012). Pada sistem pernapasan, epinefrin bekerja pada otot polos bronkus yang mengandung reseptor Beta-2 sehingga menyebabkan relaksasi (bronkodilatasi) (Hoffman,2012).
Mekanisme kerja efedrin :Menstimulasi reseptoralfadan beta, Menghasilkanrelaksasiotothalus di bronkusdan gastrointestinal.Menghasilkan peningkatandetakjantung, meningkataknkardiak output, meningaktkantekanandarah.Menstimulasi cerebral cortex dandilatasi pupil.
3.      Indikasi
Indikasi epinefrin : terapi anafilaksis akut pada kondisi gawat darurat; obstruksi saluran napas yang reversible;
Indikasi efedrin :
Bronkospasme
Digunakan secara oral sebagai bronkodilator untuk meringankan sesak napas, sesak dada, mengi, dan batuk yang berhubungan dengan asthma.Peningkatan gejala batuk yang berhubungan dengan flu biasa, asma bronkial, atau bronchitis.Parenteral untuk menghilangkan bronkospasme akut; kurang efektif dibandingkan epinephrine.
4.      Kontra indikasi
Penggunaan bersama atau baru akan menggunakan yaitu dalam waktu 2 minggu terapi dengan inhibitor MAO,Anestesiumumdengansiklopropanaatau halothane, SecaraUmumseharusnyatidakdigunakanjikakontraindikasidenganobat vasopressor (misalnya, padapasiendengantirotoksikosisatau diabetes mellitus,ketikaibu BP> 130/80 mm Hg, padapasiendenganhipertensiataugangguankardiovaskularlainnya), pasien yang hipersensitivitasterhadapefedrinatauobatsimpatomimetik.
5.      Perhatian
·         Penurunan volume darah harus dikoreksi sebelum memulai pengobatan dengan efedrin.
·         Penggunaan efedrin pada pasien yang mengalami gejala vasomotor tidak stabil, diabetes, hiperthyroidisme, prostatic hyperplasia, riwayat serangan jantung atau agen sympathomimetic lainnya perlu menndapat perhatian khusus.
·         Juga digunakan hati-hati pada usia lanjut dan pasien-pasien yang mengalami gangguan kardiovaskuler seperti penyakit arteri, koroner , aritmia dan hipertensi.
·         Efedrin bisa menyebabkan hipertensi.
·         Penggunaan pada wanita hamil : factor risiko kehamilan.
Penggunaan pada wania menyusui :
·         Efedrin didistribusikan pada air susu. Rekomendasi dari WHO menyatakan bahwa efedrin dapat digunakan pada ibu menyusui.
·         Penggunaan pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal : tidak ada data spesifik.


6.      Interaksi obat
Interaksi obat dengan makanan yaitu : hindari penggunaan bersama dengan ephedra spesies, sebaiknya menghindari mengkonsumsi makanan yang banyak mengandug tiramin (seperti keju matang, ekstrak ragi, dan produk kedelai fermentasi) dalam jumlah banyak.
interaksi obat dengan obat lainya seperti meningkatkan toksisitas pada jantung : agen simpatomimetik,teofilin glikosida jantung,atau anastesi umum; meningkatkan resiko aritmia jantung : silkopropane halothane; meningkatkan resiko hipertensi,hiperpireksia,sakit kepala : isocarboxacid,furazolidone; meningkatkan resiko toksisitas efedrin : Na. bicarbonate.
Interaksi obat dengan minuman berkafein seperti kopi, dapat menimbilkan ancaman kesehatan yang serius jika diminum bersama dengan stimulan.
 Interaksi obat dengan jamu tidak dianjurkan jika dikomsumsi bersamaan dengan obat-obat modis karna dapat mempengaruhi penyerapan, distribusi atau penyebaran dalam tubuh, metabolisme tubuh dan efeknya.
7.      Dosis anak, Dewasa, Wanita hamil dan lama penggunaan
Dosis anak-anak biasa untuk Adams-Stokes Sindron di atas 2 tahun 2-3 mlg / kg perhari secara oral, subkutan, atau IM dibagi menjadi 4-6 dosis. Dosis untuk anak-anak biasa untuk asma akut di atas 2 tahun 2-3 mlg / kg perhari secara oral, subkutan, atau IM dibagi menjadi 4-6 dosis. Dosis anak-anak biasa untuk penyakit paru akut di atas 2 tahun 2-3 mlg / kg perhari secara oral, subkutan, atau IM dibagi menjadi 4-6 dosis.
            Dosis dewasa biasa untuk Adams-Skoes Sindrom oral : Dosis awal 25-50 mlg oral setiap 3-4 jam dosis maksimum 150 mlg / hari dalam dosis yang terbagi. Parenteral dosis awal 25-50 mlg IM, atau subkutan setiap 3-4 jam dosis maksimum 150 mlg / hari dalam dosi yang terbagi.
Dosis dewasa biasa untuk asma akut oral : Dosis awal 25-50 mlg oral setiap 3-4 jam dosis maksimum 150 mlg / hari dalam dosis yang terbagi. Parenteral dosis awal 25-50 mlg IM atau subkutan untuk setiap 3-4 jam dosis maksimum 150 mlg / hari dalam dosis yang terbagi.
Dosis dewasa biasa untuk penyakit paru akut oral dosis awal 25-50 mlg oral setiap 3-4 jam dosis maksimum 150 mlg / hari dalam dosis yang terbagi. Parenteral dosis awal 25-50 mlg IM atau subkutan setiap 3-4 jam dosis maksimum 150 mlg / hari dalam sediaan terbagi.
8.      Sediaan lazim
Tablet : 12,5 mg; sirup : 12,5 mg/15ml; 2,5 mg/5 ml; 3mg/5ml; suspense : 8mg/5ml; eliksir : 10 mg/15ml; tetes mata : 0,5 mg/ml; kapsul : 25 mg; injeksi : 50mg/ml.

9.      Bentuk Sediaan
Tablet, sirup, suspense, eliksir, tetes mata, kapsul, injeksi.

10.  Efek samping
pada orang yang peka, efedrin dalam dosis rendah sudah dapat menimbulkan kesulitan tidur , tremor, gelisah dan gangguan kemih. Pada overdos timbul efek berbahaya terhadap SSP dan jantung (Palpitasi).